Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Mari Berpesta, Wahai Pemuda Bangsa!

Gambar
Halo.. halo.. teman-teman. Apa kabs, nih? Semoga baik-baik dan dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa selalu, ya. Heyoo para pemuda, nggak lupa dong kalau besok, 17 April 2019 adalah pesta demokrasi terbesar kita yang hanya terjadi lima tahun sekali. Asli, aku seneng dan antusias banget. Padahal sampai saat ini aku nggak punya formulis A5. Hm... gatau deh besok bisa nyoblos atau tidak, sedangkan posisi sekarang aku sedang tidak di kampung halaman. Hm.. Mari salurkan suaramu pada tempat dan waktu yang tepat.  Jadi gini. Awalnya aku juga malas buat nyoblos, tidak mau ikut-ikut perihal pemilu yang dipenuhi dengan kampanye-kampanye nggak jelas, banyak black campaign, fitnah di mana-mana, dan hoax bertebaran kayak sampah. Jadi males, kan. Kredibilitas kedua calon jadi kayak diburamkan oleh berbagai isu yang nggak jelas. Nah, sebenernya dari jauh-jauh hari KPU juga sudah menyediakan banyak cara bagi perantau, khususnya mahasiswa, untuk tetap bisa menggunakan hak suaranya di tem

Jenis-jenis Mahasiswa Saat Dalam Kelas

Gambar
Holaa.. apa kabar, nih? Semoga baik selalu, ya, dan selalu dalam lindungan Allah. Aamiin.. Setelah kemarin Aku sempat memuat tulisan mengenai curahan hatiku (ealah, curahan hati, haha) mengenai semangat kuliahku yang lagi turun, sorenya tiba-tiba rame. Ternyata gak sengaja tulisanku di baca oleh salah satu dosen ku dan dia menanggapinya dengan tanggapan yang menurut aku terlalu serius untuk tulisan yang cuma sebuah curhatan. Ah, kemarin itu asli seru banget, sih. Temen-temenku akhirnya juga ikut berkomentar dan berpendapat, kan. Tulisanku kemarin itu jadi kayak momentum mereka untuk meluapkan keresahan, tapi apalah daya dosennya baperan. Malah disuruh pindah kuliah, gak asik. Aku sempet deg-degan gitu, kan. Gua bukan Soe Hok Gie, broh. Haha.. aku tidak bermaksud menyinggung siapapun, niat seruan-seruan aja yakan, tapi eh kok ada yang tersinggung gitu, mana doi kaprodiku lagi. Parah. Tapi sayang banget waktu itu hp ku mati, jadi belum sempet komen, eh beliau sudah kaluar grup. I

Semester Rawan Kecelakaan

Gambar
Hallo.. pakabar nih? Semoga selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa ya. Menurut kalian, melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah itu gimana, sih? Apakah, hm.. aku harus kuliah agar masa depanku lebih cerah , ataukah,   ah, kuliah ga penting-penting amat, cuma formalitas. Yang pasti setiap orang pasti punya pendapatnya masing-masing. Kalau aku sendiri, sih, tidak menganggap kalau kuliah hanya sekedar formalitas tapi aku juga tidak menganggap bahwa dengan kuliah juga bisa menjamin masa depan kita. Terus aku kuliah buat apa? Jujur saja, aku belum tahu jawabannya. Entah, ya. Oke, mari aku ceritakan sedikit tentang beberapa pengamalan kuliahku. Actually , sampai sekarang aku tidak benar-benar merasa nyaman dengan jurusanku. Oke, bisa dibilang aku ini korban takdir dan akhirnya masuk di jurusan yang aku gak antusias banget untuk masuk jurusan ini. Dulu pas awal-awal masuk SMA, hingga kelas dua SMA. aku belum punya pandangan nanti mau kuliah di mana, jurusan apa, apalagi memikirkan n

Zaman Sial

Gambar
Rutinitas membuat aku ga tahu harus ngapain dan rasanya sudah lama tidak menulis. Dan laman ini semakin dipenuhi dengan jaring laba-laba usang. Okelah, kali ini aku mau beropini. Pernah gak sih kamu merasa dalam sehari benar-benar tidak ada dan tidak tahu harus ngapain. Kerjaannya hanya bergumul dengan selimut di kasur, miring kanan men-scroll media sosial A, miring kiri men-scroll media sosial B, miring kanan lagi kamu tiba-tiba tertawa dengan teman virtual kamu, tertawa online. Miring kiri lagi kamu sudah sibuk dengan game online kamu yang membuatmu lupa kalau waktu sudah berlalu begitu saja. Lalu kamu merasa lapar, kamu pesan makanan melalui online. Lalu tugasmu kamu cetak dengan jasa online, lagi-lagi. Benar-benar tidak beranjak dari tempat tidur. Dan tiba-tiba, dengan posisi yang sudah berbeda lagi, mungkin dalam posisi kayang, kamu terpikirkan dengan masa depan. Oh Tuhan, akan jadi apa aku di masa depan? Kenapa hidupku hanya begini-begini saja. Belum lagi, saat kamu berpu